ABSTRAKSI
Cloud computing stsu komputasi awan ialah teknologi yang memanfaatkan layanan internet menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi. Keberadaan komputasi awan jelas akan menimbulkan perubahan dalam cara kerja system teknologi informasi dalam senuah organisasi. Hal ini karena komputasi awan melalui konsep virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar lainnya dapat mengurangi biaya Teknologi Informasi (TI), menyederhanakan pengelolaan layanan TI, dan mempercepat penghantar layanan. Secara umum arsitektur komputasi awan terdiri dari (1) Infrastructure as a Service (IaaS), (2) Platform as a Service (PaaS) dan (3) Seftware as s Service (SaaS). PUSTAKA sebagai pusat perpustakaan pertanian terbesar di Indonesia tentunya memiliki potensi yang cukup besar dalam penerapan teknologi cloud computing dimasa yang akan dating.
PENDAHULUAN
Perkembangan hasil-hasil penelitian bidang pertanian diberbagai dunia semakin pesat. Hal ini dapat dilihatpengguna dari bertambahnya penemuan-penemuan baru yang muncul dibidang pertanian. Media publikasi baik tercetak maupun elektronispun dimanfaatkan dalam upaya penyebaran informasi hasil penelitian tersebut. Hal yang mengaikbatkan memang hadir di pengguna dihadapkan pada kondisi srba sulit dalam memilih informasi sesuai dengan kebutuhan.
Kehadiran komputasi awan awalnya hadir bagi kalangan industri. Sebagaimana yang dikatakan oleh Hartig(2008) Cloud computing is a new model of that is widely being utilized in today’s industry and society. Ada beberapa alas an yang melatar belakangi penerapan teknologi ini antara lain :
(1) Sebuah model layanan berbasisb Internet untuk menampung sumberdaya sebuah perusahaan. Artinya sebuah perusahaan tak perlu lagi memiliki atau mendirikan infrastruktur lantaran sudah mendirikan infrastruktur yang menyediakan “penampung” di cloud alias Internet.
(2) Sebuah perusahaan tak perlu lagi mengalokasikan anggaran untuk pembelian perawatan infra struktur dan software.
(3) Perusahaan pun tak perlu memiliki pengetahuan serta merekrut tenaga pakar dan tenaga pengontrol infra struktur di “cloud” yng mendukung mereka.
KARAKTERISTIK KOMPUTASI AWAN
Lima karakterristik penting dari komputasi awan (Mell and grance, 2009) sebagai berikut :
- On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan sebuah portal web dan manajemen antarmuka.
- Broad network accsess. Kemampuan yang tesedia melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan pengguna berbagai platform (misalnya teepon selular, laptop, dan PDA).
- Resource pooling. Penyatuan sumber daya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani bebrapa konsumen untuk menggunakan model multi-penyewa, dengan sumberdaya fisik virtual yang beda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Misalnya sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwith jaringan, dan mesin virtual.
- Rapid elastiscity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastic ditetapkan
- Measure Service. Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan, bandwith dan account pengguna aktif). Penggunaan sember daya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan.
MODEL PENYEBARAN KOMPUTASI AWAN
- private cloud. Swasta awan. Infrastruktur awan yang semata mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on permis atau off permis.
- Community cloud. Masyarakat awan. Infrastruktur awan digunakan secara bersama oleh beberapa organisasi dan mendukung komunitas tetentu yang telah berbagi concerns (misalnya, misi, pernyataan keamanan, kebujakan dan pertimbangankepatuhan)
- Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia untuk umum atau kelompok industry.
- Hybrid cloud. Infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau lebih awan (swasta, komunitas, atau public).
Secara garis besar definisi komputasi awan menurut NIST dapat digabungkan sebagai berikut :
KOMPONEN CLOUD COMPUTING
Ada tiga komponen dasar komputasi awan dalam topologi yang sederhana menurut Velte(2010) yaitu clients, datacenter, and distributed servers. Ketiga komponen dasar tersebut memiliki tujuan dan peranan yang spesifikasi dalam menjalankan operasi komputasi awan. Konsep ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
KESIMPULAN
PUSTAKA memiliki potensi yang cukup besar dalam menerapkan teknologi cloud computing di masa yang akan datang. Dengan tersedianya dan terintegrasinya potensi-potensi yang dimiliki PUSTAKA mulai dari tupoksi, jaringan antara lembaga lingkup KEMTAN, sumberdaya informasi, infrastruktur dan SDM tentunya dapat menjadi kekuatan dalam penerapannya. Namun tetap diperlukan rencana yang cermat dan menyeluruh mengenai infrastruktur, keamanan data dan sumberdaya adalah dukungan internal dari penentu kebijakan sehingga mempermudah dalam proses tercipanya layanan komputasi awan perpustakaan pertanian di Indonesia.
Sumber :